Langsung ke konten utama

Film Nussa Bukan Untuk Anak-Anak Saja

 Data film Nussa      :

Sutradara     : Bony Wirasmono

Pemeran      : Muzakki Ramdhan; Aysha Raazana; Ocean Fajar; Ali Fikry; Malka Hayfa Asy’ari; Widuri Puteri; Fenita Arie; Alex Abbad

Produser      : Anggia Kharisma, Ricky Manoppo

Produksi      : Visinema Pictures, The Little Giantz

Tanggal rilis : 14 Oktober 2021

 

Film Nussa Bukan Untuk Anak-Anak Saja

Sebuah karya film animasi anak yang sangat memukau hadir pada Oktober 2021. Film animasi yang disutradarai oleh Bony Wirasmono berjudul Nussa ini mampu membuat haru para penonton. Lebih membanggakan lagi film ini mendapatkan Piala Citra dalam kategori Film Animasi Panjang Terbaik. Selain itu, film ini diikutkan dalam Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan. Sebelum difilmkan Nussa merupakan animasi pendek yang pernah disiarkan di beberapa stasiun televisi. Televisi tersebut antara lain, Indosiar, Net, dan Trans Tv.

Film Nussa mengangkat cerita berlatar belakang keluarga. Tokoh utamanya, Nussa, telah kehilangan salah satu kakinya. Nussa tidak patah semangat, ia tetap berprestasi di sekolahnya. Ia selalu memenangkan kompetisi Science Fair dan ia ingin mempertahankan gelar juaranya dengan roket buatan Nussa. Keluarga Nussa -Umma, Abba, dan Rara- selalu mendukung Nussa. Suatu hari, ada siswa baru, Jonni, ia memukau seluruh teman-teman Nussa di sekolah dengan roket buatannya. Alhasil Jonni dan Nussa menjadi rival lomba.

Berbagai masalah dihadapi oleh Nussa. Penonton dibawa untuk merasakan setiap detail masalah yang dialami Nussa. Walaupun film ini direkomendasikan untuk anak-anak, orang dewasa juga sangat cocok untuk menonton film ini. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perspektif orang dewasa. Khususnya dalam masalah rumah tangga dan mendidik anak-anak. Banyak penonton dibuat menangis tersedu-sedu ketika melihat film ini. Ada yang mengaku sudah menahan tangis dari pertengahan film hingga  tidak dapat menahan ketika di akhir film.

Film animasi karya anak bangsa ini tertunda rilisnya selama satu tahun. Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid 19 yang terjadi. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi antusias masyarakat untuk menonton film yang sangat bagus ini. Animasi yang dibuat tak kalah dengan animasi buatan luar negeri. Animasi film ini setara kualitasnya dengan dalam film Toy Story, Upin dan Ipin, Despicable Me, dan The Incredibles. Pergerakan tokohnya nyaman untuk dilihat. Apalagi menonton film tersebut di layar bioskop yang sangat besar.

Penata musik dalam film Nussa juga sangat bagus dalam melakukan perannya. Adegan dan latar musiknya sangat membantu dalam membangun suasana kepada penonton. Banyak penonton yang menangis ketika menonton film ini menjadi bukti bagaimana harmonisnya antara musik dan adegan yang sedang dibangun. Rating IMDb film Nussa mencapai 9.1/10.

Sayangnya sebelum tayangnya film ini, pakaian tokoh Nussa dianggap sebagai Taliban. Isu tersebut seharusnya tidak terjadi. Tokoh animasi anak-anak sangat memprihatinkan sampai dikaitkan dengan hal yang memicu konflik. Untungnya film ini tetap dapat tayang dan memberikan hal positif di dalam isi ceritanya. Tidak ada yang dianggap menyeleweng dalam isi ceritanya.

Menurut penulis, promosi film ini terasa kurang maksimal. Film yang hasilnya keren dan dibuat animasinya oleh anak bangsa harusnya lebih baik. Terlihat di berbagai sosial media promosinya kurang maksimal. Seharusnya para selebgram, youtuber, dan tokoh publik yang lain diajak untuk mempromosikan film ini. Apalagi film dirilis ketika awal bioskop dibuka setelah pandemi. Masyarakat masih belum yang banyak mengetahui bioskop sudah mulai dibuka.

Cerita film Nussa latar belakangnya hampir sama dengan film Keluarga Cemara dan Hafalan Surat Delisa. Masing-masing film tersebut berlatar belakang cerita keluarga. Tokohnya mengalami masalah yang dekat dengan peristiwa di dunia nyata. Karakter setiap tokohnya dibangun tidak berlebihan. Kedua film tersebut juga berhasil membuat penonton menangis karena cerita dalam film tersebut sangat mengharukan. Kedua film tersebut juga bisa menjadi refleksi dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagi penulis, kedua film tersebut mengajarkan untuk menghargai waktu bersama keluarga yang kita miliki. Bukan mobil mewah, bukan perhiasan, dan bukan juga rumah yang besar untuk mendapatkan kebahagiaan. Film Nussa bisa melengkapi pelajaran dari film-film yang sebelumnya dilihat.


Komentar